TENTANG JALAPATI
Jalapati adalah jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menghubungkan Muncar (Jawa Timur) dan Candikusuma (Bali), dengan total jarak 45,7km, yang terdiri dari jaringan dry plant di Muncar 5,1 km, jaringan wet plant atau submarine sepanjang 24.9 km dan jaringan dry plant di sisi Candikusuma hingga Negara sepanjang 15,7 km.
Jalapati memiliki kapasitas 48 core fiber dengan fiber optik tipe G.652.D dari Corning (USA). Layanan Jalapati tersedia dengan model bisnis berupa kontrak sewa dark fiber dan IRU (indefeasible rights of use/ hak penggunaan yang tidak dapat dibatalkan).
MISI JALAPATI
Dengan meningkatnya kebutuhan broadband di seluruh Indonesia yang dipicu oleh COVID-19, digitalisasi, dan jaringan 4G di kota-kota besar, kebutuhan Sistem Komunikasi Kabel Laut atau backbone menjadi sangat penting untuk memperkuat konektivitas bangsa.
Dengan adanya Sistem Komunikasi Kabel Laut Jalapati, CCSI memiliki misi sebagai berikut:
Untuk menyediakan koneksi kabel laut berkualitas tinggi antara Jawa dan Bali dengan SLA yang handal untuk pelanggan kami.
KEUNGGULAN JARINGAN JALAPATI
• Baru dibangun dan digunakan pada tahun 2020
• 100% Double Armor Cable (kabel dengan pelindung baja ganda)
• Perlindungan pipa RTP di pinggir pantai untuk menghindari fiber optik robek akibat aktivitas penangkapan ikan dan jangkar
• Fiber optik tipe G.652.D dari Corning (USA)
• Atenuasi rendah (low loss) (< 0.35 dB/km di 1310 nm & < 0.20 dB/km di 1550nm)
• Kabel bersertifikat UQJ yang telah lulus FAT (Factory Acceptance Test) yang ketat
• Penggelaran kabel dilakukan oleh tim yang berpengalaman dan menggunakan teknologi yang canggih, sesuai dengan standar instalasi HSE
PERBANDINGAN JALUR JAWA - BALI
Di antara jalur-jalur yang tersedia, Jalapati milik CCSI adalah yang terbaru, di mana sekarang serat optik dan teknologi kabel serat optik sudah sangat berkembang, dari sisi kecepatan/ atenuasi dan kehandalan.
Sistem kabel laut Jawa – Bali yang lain sudah cukup tua (kisaran usia 10 – 18 tahun), sementara sistem Jalapati milik CCSI baru dibangun pada tahun 2020 dan diluncurkan ke pasar setelah mendapatkan semua izin dan lisensi yang diperlukan dari pemerintah.
Sistem komunikasi kabel laut (Backbone) Jalapati milik CCSI adalah solusi terbaik yang dapat digunakan oleh operator sebagai bagian dari jalur utama dalam infrastruktur jaringan mereka atau sebagai jalur cadangan (backup link).
Kebutuhan darurat untuk memiliki jaringan cadangan/ backup link:
Meskipun link kabel bawah laut relatif pendek di seluruh konektivitas Jawa – Bali, hal ini dapat menghasilkan suatu titik kegagalan (single point of failure). Selain untuk melengkapi link kabel bawah laut yang sudah ada dan juga tua dari sebagian operator, semakin sulitnya mendapatkan izin untuk memasang atau memperbaiki kabel menyebabkan kebutuhan yang kritis untuk memiliki jaringan cadangan (bahkan lebih dari satu jika memungkinkan) untuk menjaga SLA jaringan (Jaminan Kualitas Layanan).
Sistem Komunikasi Kabel Jawa – Bali yang ada di pasaran:
• CCSI (Muncar – Candi Kusuma) – tahun 2020
• TM (Muncar – Candi Kusuma) – tahun 2013
• TL (Benculuk – Jimbaran) – tahun 2010
• IS (Benculuk – Jimbaran) – tahun 2009
• XA (Puger– Jimbaran) – tahun 2005
Note:
Usia Standar Sistem Kabel Bawah Laut adalah 15 tahun
MANFAAT PIPA RTP
Perlindungan Ekstra Terhadap Kabel Robek Karena Kegiatan Penangkapan Ikan
Pipa RTP digunakan untuk melindungi jaringan komunikasi kabel laut di pinggir pantai untuk mengurangi risiko kabel robek akibat kegiatan penangkapan ikan, yang merupakan salah satu penyebab paling umum dari kabel robek.
Desain Kuat dan Umur Panjang:
• 20 tahun masa hidup di atas tanah dan 50 tahun di instalasi bawah tanah (terkubur)
• Tingkat keandalan yang tinggi
• Tidak diperlukan pemeriksaan dan perawatan
Tidak Ada Korosi:
• Terbuat dari High Density Polythylene yang diformulasikan khusus yaitu polimer termoplastik di alam yang menunjukkan ketahanan kimia yang sangat baik. FASTPipe® tidak mempunyai masalah korosi dan menawarkan tingkat ketahanan yang tinggi terhadap erosi dan bebas kerak. FASTPipe® tidak memerlukan proteksi
katodik dan/ atau penambahan inhibitor.